Pemkab Situbondo Alokasikan Dana DBHCHT Rp.350 Juta Untuk Renovasi Obyek Wisata Kampung Kerapu


 

SITUBONDO –  ( LINTAS WARTA NASIONAL ) – Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mengalokasikan anggaran dari Dana Bagi Hasil Cukai hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2023 sekitar Rp350 juta untuk perbaikan sarana prasarana wisata Kampung Kerapu yang rusak akibat diterjang banjir tahun lalu.
 
Bangunan Wisata Kampung Kerapu yang berada di jalur pantura Dusun Gundil, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, ini merupakan objek wisata yang dibangun di kawasan budi daya ikan kerapu menjadi objek wisata alternatif selain Wisata Bahari Pasir Putih Situbondo
 
Obyek Wisata tersebut di tahun 2022 diterjang ombak akibat banjir rob hingga tangkis laut dan pagar kawasan wisata rusak, termasuk alat kelengkapan diatas tangkis beton hanyut terbawah air laut
 
Berita yang dihimpun Media Lintas Warta Nasional.com. melalui Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan, Roy Hidayat, saat ditemui diruang kerjanya (29/11), menyampaikan, alokasi dana DBHCHT akan dipergunakan untuk merenovasi tangkis laut, pagar dan pelatihan diversifikasi nelayan melalui Budi daya rumput laut,” Rabu, 29/11/2023
 
Tentunya, rehabilitasi sarana dan prasarana dipersiapkan menjelang libut Natal dan Tahun Baru 2024, menurut dia, sangat tepat karena di wisata Kampung Kerapu ini menjadi tujuan wisatawan lokal maupun luar daerah yang melintas di jalur pantura Situbondo.
 
Tak hanya itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan, Roy Hidayat, yang akrap disapa Roy, menawarkan spot-spot foto wisatawan dengan latar dermaga kayu yang menjorok ke tengah laut, ada pula latar pemandangan alam pegunungan di seberang jalur pantura.
 
Selain itu di kawasan wisata Kampung Kerapu bisa mandi di laut, bermain kano serta disediakan pula rumah apung untuk santai bagi pengunjung serta perpustakaan apung menjadi tambahan sarana wisata edukasi,” ujar Roy
 
Lebih lanjut, Roy menyampaikan, sarana wisata Kampung Kerapu sudah mulai diperbaiki bulan ini terdiri dari tangkis laut dan pagar kawasan wisata yang rusak akibat banjir rob pada tahun 2022.
 
Menurut dia, beberapa bangunan yang rusak saat ini masih terlihat jelas, dari tangkis beton dan di atasnya dibangun kafe, kemudian sebagian besar pagar sungai hingga bibir pantai rusak berat.
 
“Jika dibiarkan maka saat terjadi banjir rob kembali, fasilitas wisata serta rumah warga juga bisa rusak, karena tidak ada tembok yang melindungi bangunan di area bibir pantai kawasan wisata tersebut,” kata Roy.
 
Dia merinci, dari anggaran DBHCHT Rp350 juta itu dibagi menjadi dua kegiatan, yakni untuk kebutuhan perbaikan tangkis laut Rp200 juta, sedangkan pembangunan pagar wisata Rp150 juta.
 
“Adapun perbaikan sarana wisata yang rusak tersebut diperkirakan rampung pada pertengahan Desember mendatang. Setidaknya, menjelang pergantian tahun 2023 memasuki tahun 2024 dapat menjadi tujuan wisata yang menjanjikan,”tuturnya. “(adv/nal/red)

Berita Terkait

Top