Bupati Situbondo meresmikan hiperbarik tiga alat baru di RSUD Situbondo Jawa Timur


Bupati Situbondo meresmikan hiperbarik tiga alat baru di RSUD Situbondo Jawa Timur

BY. LAWAN.COM

SITUBONDO | LINTASWARTA NASIONAL.COM | “Rumah Sakit Abdoer Rahem (RSAR) Situbondo Buka Layanan Baru Hyperbaric Oxygen Therapy, Dapat Cegah Penuaan dengan menggunakan Terapi Oksigen Hiperbarik (HBOT).

“Dari tiga alat baru tersebut diresmikan Bupati Situbondo, Karna Suswandi. lalu dalam sambutannya, menyampaikan bahwa layanan baru di RSAR merupakan sesuatu yang istimewa. Karena tidak semua rumah sakit bisa memilikinya alat tersebut

“Tentunya pelayanan kepada masyarakat setahap demi setahap kita tingkatkan. Sehingga masyarakat semakin lama semakin puas dengan layanan yang diberikan Pemerintah Kabupaten Situbondo,”paparnya

Selanjutnya kata Bupati yang akrab disapa Bung Karna, mengatakan, diakui atau tidak, kemajuan dunia kesehatan di Kabupaten Situbondo terus mengalami peningkatan,  “Oleh karena itu saya berharap masyarakat Situbondo ikut bangga,” ungkap Bung Karna

Sementara ini, Direktur Rumah Sakit Abdoer Rahem (RSAR) Situbondo  dr. Roekmi Prabarini, dari tiga alat baru ini telah diresmikan oleh Bupati Situbondo, semoga dengan alat ini bisa bermanfaat untuk masyarakat Situbondo

“Adapun dari tiga alat tersebut berupa hiperbarik oxygen theraphy. Adalah terapi dengan oksigen murni 100 persen pada udara bertekanan tinggi, Jadi seolah-olah menyelam 14 meter di bawah permukaan laut.

“Manfaat dari alat ini, yang pertama, untuk militer adalah dekompresi, terapi dari komplikasi penyelam. Kedua untuk terapi berbagai macam penyakit, ketiga kebugaran atau bagi orang-orang yang menolak tua,” papar Direktur RSAR, dr. Roekmi Prabarini

Kemudian alat yang kedua, HCU Perinatologi. Adalah perawatan yang lebih dari perawatan standar biasa. Lebih ringan dibanding NICU. Karena tidak menggunakan sipet dan ventilator.

“Biayanya lebih ringan daripada NICU. Sehingga lebih terjangkau oleh masyarakat. Kapasitasnya adalah 10 incubator dan 4 isolasi,” tuturnya.

Lalu, alat ketiga adalah CT Scan 32 Slice untuk kepentingan diagnostik. “Jadi alat CT Scan yang lama di RSUD Abdoer Rahem yang dulu 64 slice sudah rusak. Untuk perbaikannya membutuhkan biaya yang sangat mahal. Sehingga kami mengambil putusan untuk melakukan kerjasama operasional (KSO),” ucapnya.

Dengan begitu perbaikan akan menjadi tanggung jawab pihak ketiga. Sehingga tidak membebani Rumah Sakit dalam pemeliharaannya.”tuturnya

“Alat CT Scan ini membutuhkan waktu sekitar dua minggu sampai satu bulan ke depan untuk proses perizinan. Sehingga baru akan kita operasionalkan sekitar satu bulan ke depan,” terangnya.

Direktur RSAR berharap layanan yang ada bisa memberikan manfaat kepada masyarakat Situbondo. Meskipun untuk memuaskan seluruhnya memang tidak mudah.

“Tapi kami akan selalu berusaha terus berbenah lebih baik dengan meningkatkan kualitas SDM, pelayanan dan sistem pengelolaan,” Ujarnya.

Direktur RSAR juga sedang mempersiapkan proses kenaikan kelas rumah sakit jadi tipe B dan pemenuhan standar KRIS dari BPJS.

Lebih lanjut, Direktur RSAR, menyampaikan, alat tersebut, merupakan alokasi anggaran dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) pada tahun 2023. Pembelian malam ini mendapat dukungan sepenuhnya dari Bupati.”jelasnya,”(tim/red)

Editor        : tim redaksi 

Redaksi      : Lintaswarta nasional.com

Berita Terkait

Top